Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perkembangan Teknologi Sensor | Dasar-Dasar TJKT Kelas 10

1. Pengertian Sensor

Sensor merupakan perangkat yang digunakan dan berfungsi untuk mendeteksi perubahan besaran fisik. Misalnya, tekanan, gaya, besaran listrik, cahaya, gerak, kelembaban, suhu, kecepatan dan perubahan lingkungan lainnya.

Setelah mengamati perubahan, input yang dirasakan diubah menjadi output yang dapat dipahami seseorang melalui perangkat sensor itu sendiri atau mengirimkan secara elektronik melalui jaringan untuk ditampilkan atau diproses menjadi informasi yang berguna bagi penggunanya.

2. Klasifikasi Sensor

a. Sensor Pasif (Passive Sensor)

Sensor pasif adalah jenis sensor yang dapat menghasilkan sinyal keluaran tanpa sumber daya eksternal. Misalnya termokopel yang menghasilkan pembacaan tegangan sesuai dengan panas atau suhu yang diterimanya.

b. Sensor Aktif (Active Sensor)

Sensor aktif adalah jenis sensor yang membutuhkan sumber daya eksternal untuk beroperasi. Sifat fisik sensor aktif bisa bervariasi tergantung pada pengaruh eksternalnya. Sensor aktif ini disebut juga self-generating sensor.

c. Sensor Analog

Sensor analog adalah sensor yang berfungsi menghasilkan sinyal keluaran secara terus menerus. Output kontinyu dari sensor analog ini sebanding dengan pengukuran.

Berbagai parameter analog ini antara lain suhu, tegangan, tekanan, gerak dan lain-lain. Contoh dari sensor analog ini adalah akselerometer (akselerometer), sensor kecepatan, sensor tekanan, sensor cahaya, dan sensor suhu.

d. Sensor Digital

Sensor digital merupakan sensor yang menghasilkan sinyal keluaran diskrit. Sinyal diskrit terputus-putus dalam waktu dan dapat direpresentasikan sebagai "potongan". Sensor digital biasanya terdiri dari sensor, pemancar dan kabel. Sinyal terukur ditampilkan dalam bentuk digital. Output digital biasanya berupa logika 1 atau 0 (ON atau OFF).

3. Jenis-Jenis Sensor

a. Akselerometer (Accelerometer)

Akselerometer adalah sensor yang mendeteksi perubahan posisi, kecepatan, arah, getaran, getaran, dan kemiringan. Akselerometer analog ini dapat dibagi menjadi konfigurasi yang berbeda tergantung pada sensitivitasnya.

Berdasarkan sinyal outputnya, akselerometer analog dapat menghasilkan tegangan variabel konstan berdasarkan percepatan yang diterapkan pada akselerometer. Selain akselerometer analog ada juga yang digital.

b. Sensor Cahaya (Light Sensor)

Light Sensor cahaya atau  sensor cahaya merupakan sensor analog yang berfungsi untuk mendeteksi jumlah cahaya yang mengenai sensor. Fotosensor analog ini dapat diklasifikasikan lebih lanjut menjadi beberapa jenis seperti fotoresistor, kadmium sulfida (CdS) dan fotosel.

Resistor bergantung cahaya atau LDR dapat digunakan sebagai sensor cahaya analog, yang memungkinkan beban dihidupkan dan dimatikan secara otomatis berdasarkan intensitas cahaya yang diterima. Resistansi LDR meningkat saat intensitas cahaya menurun. Sebaliknya, ketika intensitas cahaya yang diterima meningkat, resistansi LDT menurun.

c. Sensor Suara (Sound Sensor)

Sensor suara merupakan sensor analog yang berfungsi untuk merekam tingkat suara. Sensor suara analog ini mengubah amplitudo kenyaringan akustik suara menjadi tegangan listrik untuk mengukur tingkat suara. Proses ini membutuhkan banyak sirkuit dan menggunakan mikrokontroler bersama dengan mikrofon untuk membuat sinyal keluaran analog.

d. Sensor Tekanan (Pressure Sensor)

Sensor tekanan adalah sensor yang digunakan untuk mengukur besarnya tekanan yang diberikan pada sensor. Sensor tekanan menghasilkan sinyal keluaran analog yang sebanding dengan tekanan yang diterapkan.

e. Sensor Suhu (Temperature Sensor)

Sensor suhu merupakan sensor yang sering digunakan, baik sebagai sensor digital maupun analog. Salah satu sensor suhu adalah thermistor, resistor peka panas yang digunakan untuk mendeteksi perubahan suhu. Dengan meningkatnya suhu, hambatan listrik dari thermistor juga meningkat. Di sisi lain, jika suhu turun, resistansi juga turun.

f. Sensor Ultrasonik (Ultrasonic Sensor)

Sensor ultrasonik adalah salah satu jenis sensor non kontak yang dapat digunakan untuk mengukur jarak dan kecepatan suatu benda. Sensor ultrasonik bekerja berdasarkan sifat gelombang suara yang frekuensinya lebih tinggi dari jangkauan suara manusia. Sensor ultrasonik menggunakan gelombang suara untuk mengukur jarak ke objek (mirip dengan SONAR). Sifat Doppler gelombang bunyi bisa digunakan sebagai pengukur kecepatan suatu benda.

g. Sensor Giroskop (Gyroscope sensor)

Sensor giroskop adalah sensor yang digunakan untuk merasakan dan menentukan arah menggunakan gravitasi bumi. Perbedaan utama antara akselerometer dan sensor giroskop adalah giroskop mendeteksi rotasi di mana akselerometer tidak bisa.

h. Sensor Efek Hall (Hall Effect Sensor)

Sensor Efek Hall atau Hall Effect Sensor adalah sensor yang dapat mengubah informasi magnetik menjadi sinyal listrik untuk diproses lebih lanjut dalam rangkaian elektronik. Sensor efek hall umumnya digunakan sebagai sensor untuk kedekatan, posisi, kecepatan, gerakan terarah, dan deteksi arus.

i. Sensor Kelembaban (Humidity Sensor)

Sensor kelembaban atau moisture sensor adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi tingkat kelembaban suatu lokasi. Mengukur kelembapan sangat penting untuk memantau lingkungan di dalam ruangan, untuk diagnosis medis, atau bahkan untuk menyimpan produk sensitif.

j. Sel Beban (Load Cell)

Load cell atau sel beban adalah jenis sensor yang digunakan untuk mengukur berat. Masukan ke sel beban itu adalah gaya atau tekanan, sedangkan keluarannya adalah pembacaan tegangan. Ada berbagai jenis sel beban termasuk sel beban radial, sel beban titik tunggal dan sel beban kompresi.

Kemajuan dan perkembangan dalam bidang apapun tidak lepas dari perkembangan teknologi, revolusi industri didorong oleh penemuan mesin dan cara-cara baru dalam bidang teknologi.

Demikianlah materi artikel tentang Perkembangan Teknologi Sensor Teknik Jaringan Komputer  dan Telekomunikasi lengkap dengan penjelasannya. 

Posting Komentar untuk "Perkembangan Teknologi Sensor | Dasar-Dasar TJKT Kelas 10"